Pelalawan, Fokuskepri.com – Pjs. Bupati Pelalawan Dr. Jhon Armedi Pinem pimpin rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pelalawan, Rabu (13/11/2024) bertempat di Gedung Daerah Datuk Laksemana Mangkudiraja, Pangkalan Kerinci.
Dalam sambutannya, pejabat yang tinggal sepekan menempati ruang kerja Bupati Pelalawan itu menyampaikan Pemerintah Kabupaten Pelalawan memiliki komitmen tinggi dalam aksi konvergensi stunting ini yang terbukti dari capaian prevelensi stunting Kabupaten Pelalawan di mana target nasional penurunan stunting di Tahun 2024 harus mencapai 14 persen.
“Sedangkan Kabupaten Pelalawan telah mampu menurunkan angka stunting berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari yang sebelumnya dua puluh satu koma dua persen di Tahun 2021 menjadi sebelas koma dua persen pada Tahun 2022 dan berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kemenkes RI Tahun 2023, angka prevalensi stunting Kabupaten Pelalawan menjadi sepuluh koma satu persen,” jelas Jhon merinci.
Baca Juga: Pjs. Bupati Pelalawan Hadiri Rapat Persiapan dan Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2024 Provinsi Riau
Jhon juga mengatakan semua pencapaian tersebut berkat kerjasama semua pihak dan ia pun berharap kinerja itu dapat terus ditingkatkan agar di tahun 2026 dengan target berdasarkan RPJMD bisa di zero stunting melalui berbagai upaya dan strategi serta memperkuat peran TPPS kecamatan dan TPPS desa serta kelurahan.
“Pentingnya komitmen yang kuat oleh seluruh stakeholder agar tujuan dalam penurunan stunting di Kabupaten Pelalawan ini dapat berjalan dengan baik,” harapnya.
Langkah penanganan stunting harus laksanakan, lanjutnya. Telah menjadi tanggung jawab semua pihak untuk segera mengambil langkah antisipatif secara masif, terarah dan terukur. “Tentunya akan berdampak jangka panjang dan taruhannya terlalu besar bagi generasi masa depan,” tegasnya.
Baca Juga: BP Batam Gelar Rakor, Bahas Isu Strategis dan Susun Rencana Kerja Tahun 2025
Oleh karena itu, dalam penanganan stunting, keterlibatan banyak pihak harus diperkuat, artinya pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen kuat dari semua stakeholder. “Maka dalam kesempatan ini saya meminta semua pihak agar bisa membangun sinergi, baik itu masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, perguruan tinggi serta pihak-pihak lainnya untuk terus melakukan percepatan penurunan stunting secara konvergen agar kita tetap bisa membangun generasi masa depan menjadi generasi unggul, berdaya saing dan berkualitas,” harapnya.
Melalui rapat koordinasi TPPS ini agar seluruh perangkat daerah, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, TPPS Kecamatan, TPPS desa atau kelurahan agar melakukan evaluasi kembali strategi dan sinergi agar semua lini bergerak cepat dalam melakukan penanganan penurunan stunting.
Baca Juga: Dibimbing Baznas, Polisi di Bandar Seikijang Bersyahadat
Pada akhir sambutannya, Pjs. Bupati Pelalawan juga mengucapkan selamat atas wisuda sekolah lansia.
“Sekolah Lansia merupakan pembelajaran bagi lansia terutama lansia yang masih potensial di dalam keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat),” ucapnya.
Melalui 7 dimensi lansia tangguh yakni dimensi spiritual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi intelektual, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional dan dimensi lingkungan.
“Semoga melalui program kelanjut-usiaan dengan pembentukan sekolah lansia di kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di seluruh Kabupaten Pelalawan dalam mewujudkan lansia tangguh yang smart,” pungkasnya. **
Editor: Omardani