Batam, Fokuskepri.com – Perkuat sinergi dengan media (wartawan), IDX Kepri mengadakan acara Media Gathering 2025, di Renuin Restaurant, Nagoya Hill, Batam, Kepulauan Riau, Dalam acara media Gathering, IDX Kepri turut mensosialisasikan aplikasi Newidxmobile yang dapat diunduh melalui aplikasi playstore, Sabtu (29/11/2025). Kegiatan Media Gathering diikuti belasan wartawan di Kepri.
Kepada awak media, Kepala BEI Kepulauan Riau, Indra Novita, memaparkan baru sekitar 7 Persen dari total populasi Indonesia telah menjadi investor pasar modal.
“BPS sudah merilis data pertumbuhan penduduk Indonesia per September 287,6 juta jiwa, sementara Investor Pasar Modal saat ini sekitar 19,2 juta (artinya sekitar 7%) yg menjadi investor pasar modal. Tentunya kita tidak boleh pesimis, justru peluangnya sangat besar untuk mendapatkan manfaat investasi di pasar modal,” jelas Novita.
“Jumlah investor Indonesia per Oktober 2025 telah mencapai 19,2 juta. Angka itu diperkirakan menembus 20 juta investor dalam waktu dekat,” papar Indra Novita.
Baca Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal: Sinergi, Inovasi Digital, dan Akses Informasi yang Kian Inklusif
Indra Novita juga menekankan bahwa transaksi yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bukan judi.
“Kenyataannya, setiap transaksi yang dicatatkan di BEI sesuai Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 80, yang menyatakan bahwa transaksi di pasar modal bukan kegiatan spekulatif sebagaimana yang sering dipersepsikan sebagian orang,” jelas Novita.
Baca Juga: Obligasi Indonesia di Tengah Dinamika Pasar Global
Lebih lanjut, Novita menjelaskan, “Perusahaan yang tidak sesuai prinsip syariah otomatis tidak bisa masuk dalam indeks syariah. Hal ini memberi jaminan bagi investor yang ingin berinvestasi sesuai kaidah agama.”
Indra Novita mengatakan peran besar media dalam menyampaikan pemahaman kepada masyarakat soal investasi yang legal dan aman. “Media perlu menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat terkait investasi supaya tidak dipahami sebagai judi, tetapi instrumen keuangan yang terukur,” jelasnya.
Novita juga mengatakan pihaknya aktif menggandeng kampus, SMA sederajat, pemerintah daerah, asosiasi, hingga OJK untuk memperluas literasi. “Bursa Efek Indonesia (BEI) aktif memberikan literasi dan edukasi kepada Gen Z soal instrumen keuangan yang terukur dan aman,” ujarnya. (Ms)







